Setuju ga sih kalau pesan rawon dimana pun, itu pasti bentukannya beda? Ada yang banyak rempahnya di kuahnya, ada yang tauge-nya panjang-panjang, tauge pendek-pendek, tauge dipisah, tauge disatuin, dagingnya kotak-kotak, dan lainnya. Pada tahun 2022 kemarin saya dan suami berkesempatan beberapa kali road trip lewat Probolinggo dan melewati satu restauran rawon yang bikin penasaran. Penasaran karena ramai, dan juga karena tampak depannya yang terlihat bangunan lamanya tapi hangat, homey, dan sangat mengundang.
Dan penasaran juga, rawon kaya apa yang akan kami temukan disini?
Waktu jalan pulang road trip akhir tahun 2022, jam kami melewati Probolinggo itu pas banget dengan makan malam. Tanpa pikir panjang kami memutuskan untuk mampir. Akhirnya.
Sampai di dalam, hampir semua meja penuh diisi baik oleh keluarga yang sedang makan bersama, sampai kumpulan bapak-bapak. Rombongan kami yang berjumlah 6 orang pun sampai harus pisah meja dulu awalnya.
Setelah beberapa lama dan banyak yang sudah selesai makan baru kami bisa duduk di satu meja bareng-bareng.
Disini, menunya bisa dilihat di papan tulis, dan ternyata ga cuma menyediakan rawon. Tersedia juga mulai dari udang asam manis, cumi hitam sampai lele. Tapi berhubung nama restaurannya Warung Sari Rawon, kami tentu pesan rawon dong. Sebagian dari kami pesan Rawon Empal + Nasi, dan sebagian pesan Rawon Paru + Nasi. Kita juga bisa request kuah rawonnya dicampur atau dipisah.
Sometimes, when we order food, we have this feeling or expectation that the food will have a warm sentiment for us as soon as the food is served and we see it. This is one of those moment.
Se-simple nasi putih yang di atasnya ditaruh empal, di sampingnya ditaruh tempe goreng dan tauge kecil, dengan kuah rawon yang santai tanpa banyak rempah yang nampak. Se-simple ini, tapi bisa memanggil sentimen tersendiri.
And then I hope to God that this warm sentiment would be complemented by the taste.
Dan iya. Rasanya enak dan sangat pas perpaduannya. Empalnya empuk dan berasa sampai dalam, tempenya garing, dan kuahnya rasa rawon yang pas tanpa banyaknya rempah halus yang kadang overwhelming di mulut.
Ditambah saya lapar sekali waktu itu. Benar-benar setitik lagi menuju ingin nangis bahagia makan nasi rawon + empal ini.
Kalau kita pesan nasi rawon + paru, parunya datangnya dipisah di mangkuk.
Dan ini tuh banyak banget. Adik dan cici ipar saya yang pesan nasi rawon + paru ini sampai harus gadoin parunya waktu nasinya sudah habis. Yang lebih menyenangkan lagi, harganya per porsi untuk nasi rawon + paru ataupun empal itu hanya dua puluh lima ribu rupiah saja.
Saking memorable-nya rawon ini untuk kami, sampai sekarang pun saya dan suami masih suka mikir apa kita ke Probolinggo ya demi makan rawon ini. Tapi dari Bandung sampai Probolinggo aja sudah malam, masa harus cuti demi kesana.
We would definitely come back or probably make time to go back there sometime.
Jadi buat yang lagi mau road trip atau sekadar lewat Probolinggo, do visit and try their rawon.
—
Warung Sari Rawon
Jalan Raya Jorongan, Krajan, Warujinggo, Kec. Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67251
Their instagram: @sarirawon
Loading...
