Netflix’s Grace and Frankie Review | Bahasa Indonesia

(image source)

 

Disclaimer : this is a subjective review. Also, spoiler alert.

 

Sinopsis

Grace dan Frankie yang sebelumnya memang tidak akur sama-sama menunggu suami mereka yang merupakan partner bisnis datang untuk makan malam bersama di suatu restauran. Keduanya berharap pengumuman penting yang akan diberikan oleh suami-suami mereka adalah bahwa akhirnya mereka akan pensiun. Setelah para suami datang, ternyata pengumuman pentingnya adalah……kalau suami-suami mereka ini gay, saling mencintai, sudah berselingkuh selama 20 tahun dan mereka memutuskan untuk menikah. Grace dan Frankie yang sangat shock pada akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama di beach house yang mereka berempat miliki bersama.

 

Review

Disclaimer : review ini ditulis untuk Season 1 – Season 4.

Pertama-tama, saya suka banget Grace and Frankie ini karena tokoh utamanya itu…berbeda. Ini comedy series yang berpusat pada dua wanita yang udah lanjut usia. Awalnya saya pikir bakal boring. Tapi ternyata this is so much fun! Serunya juga karena karakter kedua wanita ini sangat bertolak belakang. Grace itu tipe orang yang strict banget dan suka semuanya serba direncanakan dan ga suka bersosialisasi. Sedangkan Frankie tipe hippie yang suka bakar sage, spontan, dan senang berbagi dengan teman-temannya. Jadi di Season 1 ceritanya berkembang di karakter mereka yang bertolak belakang ini. Sedangkan untuk season-season selanjutnya mereka terlihat sudah terbiasa dan hafal dengan karakter masing-masing.

Berhubung ini series yang ceritanya akan selesai per satu episode seperti sitcom (situasi komedi) gitu, jadi kalau dari segi kesinambungan ceritanya ya begitu aja sih. Idenya sih ada ada aja dan kreatif-kreatif. Kaya Grace dan Frankie nantinya bakal bisnis vibrator for older women, misalnya. Like, who would’ve thought of that? Jadi ini tuh lebih ke kehidupan sehari-hari mereka gitu. Semacam How I Met Your Mother, The Big Bang Theory, dan Friends. Speaking of, ini yang buat Marta Kauffman loh, yang bikin Friends juga. Ini juga salah satu faktor yang bikin saya makin tertarik buat mulai nonton.

Karakter-karakternya selain Grace, Frankie, dan kedua mantan suami mereka, ada juga dua anak-anak perempuan Grace dan dua anak-anak laki-laki Frankie. Yang saya suka, masing-masing tokoh karakternya khas dan konsisten. Dan mereka dan cerita tentang mereka juga menambah bumbu cerita series ini.

Nah tapi, entah kenapa di Season 4 ceritanya malah jadi lebih serius. Sedih banget beneran, karena saya nonton season 1 sampai season 3 itu fun dan lucu. Jadi ekspektasi saya ya season 4 ini bakal lucu dan bikin saya rileks juga. Tapi malah…bikin agak sedih. Selain itu sih Grace and Frankie ini so much fun to watch!

 

What I Like The Most

Bahwa ceritanya berpusat pada dua wanita berusia lanjut. Fresh banget, dan karakter masing-masing tokohnya kuat dan konsisten.

 

What I Dislike The Most

Season 4. Ceritanya lebih serius dari season-season sebelumnya dan jadi membuat saya ikutan takut bareng pemeran-pemerannya. Padahal saya lanjut nonton series ini dengan ekspektasi bakalan rileks dan bikin senyum-senyum.

 

Where to Watch

Netflix

 

My Final Rating

4/5

 

See the full list of my Netflix show rank here.